Minggu, 24 Agustus 2008

SEMPURNAKAN PUASAMU


Oleh Muhammad Yusuf*

Rasullah SAW pernah bersabda : “Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga”. (HR: Nasai & Ibnu Majah).

Hadist di atas mengisyaratkan bahwa puasa seseorang tidak akan sempurna hanya dengan menahan diri dari lapar dan dahaga saja mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, tapi lebih dari itu puasa juga menuntut untuk menahan anggota badan dari berbagai perbuatan dosa dan keji.

Imam Ghozali menerangkan kesempurnaan puasa tersebut dengan enam hal :

Menundukkan pandangan dan menahannya dari berkeliaran memandang ke setiap hal yang tercela dan dibenci, mengendalikan mata dari hal yang bisa menyibukkan hati dan melalaikan diri dari mengingat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Pandangan adalah salah satu anak panah beracun di antara anak panah yang diluncurkan iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya keimanan yang erasa manis dalam hatinya. (HR: Hakim).

Menjaga lisan dari bualan, dusta, ghibah, gunjingan, kekejian, perkataan kasar, pertengkaran dan perdebatan. Mengendalikannya dengan diam, menyibukkan diri dengan dzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an. Itulah yang disebut puasa lisan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya puasa merupakan perisai; apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula berlaku bodoh.; dan jika ada seseorang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan “sesungguhnya aku sedang berpuasa”.(HR: Bukhari & Muslim).

Menahan pendengaran dari mendengarkan hal-hal yang dibenci dan kurang baik, karena setiap hal yang diharamkan mengucapkannya diharamkan pula mendengarkannya. Allah SWT berfirman: “ … maka janganlah kalian duduk bersama mereka sehingga mereka masuk ke pembicaraan yang lain, karena sesungguhnya (jika kamu berbuat demikian) tentulah kalian serupa dengan mereka. (An-Nisa 140).

Menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai perbuatan dosa, seperti menahan tangan dan kaki dari hal yang tercela, menahan perut dari berbagai hal yang syubhat ketika berbuka, dsb. Rasulullah SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga”. Di katakan ia adalah orang yang tidak menjaga anggota badannya dari dosa dan maksiat.

Tidak memperbanyak makan ketika berbuka meskipun itu makanan yang halal, karena tidak ada tempat yang paling dibenci oleh Allah selain perut yang penuh dengan makanan halal. Tujuan puasa adalah pengosongan perut dan menundukkan hawa nafsu demi memperkuat jiwa menuju taqwa. Ini tidak akan terwujud dengan perut yang penuh dengan makanan.

Hendaknya setelah iftar (berbuka) hatinya gelisah penuh cemas dan harap, apakah puasanya telah diterima Allah atau tidak, sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima sehingga mengantarkan ke dalam golongan muqarrabin atau sebailnya ditolak puasanya sehingga termasuk golongan orang-orang yang dimurkai ?

Dengan memperhatikan dan mengamalkan pesan imam Ghazali tentang kesempurnaan puasa tersebut, semoga Allah menerima puasa kita Amiin ya rabb.

Tidak ada komentar: